cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Civil Engineering Dimension
ISSN : 14109530     EISSN : 1979570X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
The Civil Engineering Dimension (Dimensi Teknik Sipil) is a refereed journal, published twice a year, in March and September.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 1 (2002): MARCH 2002" : 8 Documents clear
PENELITIAN AWAL PENENTUAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN METODE PERT PROJECT EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE Sentosa Limanto; Tirta Djusman Arief
Civil Engineering Dimension Vol. 4 No. 1 (2002): MARCH 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.079 KB) | DOI: 10.9744/ced.4.1.pp. 25-29

Abstract

Construction involves many activities. Every activity need a portion of time which is defined as duration. Duration is a statistic probabilistic variable, which is expressed in a range of values. So the total time required to complete a construction project is also expressed in a range of times, thus the use of PERT to evaluate construction time is considered to be more realistic. An observation on a construction of a warehouse in steel structure in Surabaya shows that this method gives a tendency of good result. Abstract in Bahasa Indonesia : Pembangunan melibatkan banyak aktivitas. Tiap aktivitas memerlukan sejumlah waktu, yang didefinisikan sebagai durasi. Durasi adalah sebuah besaran statistik probabilistik, yang dinyatakan dalam satu interval nilai. Maka total waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan juga dinyatakan dalam satu interval waktu, sehingga penetapan waktu penyelesaian proyek dengan metode PERT dirasakan lebih realistis. Pengamatan atas pelaksanaan sebuah gudang yang terbuat dari struktur baja, di Surabaya, menunjukkan bahwa metode ini memberikan kecenderungan hasil yang baik.
APLIKASI PROGRAM TRANSYT PADA SIMPANG DI BAWAH JENUH Studi Kasus : Simpang Airlangga dan Simpang Udayana Kotamadya Mataram I Wayan Suteja; Ni Made Yuyun Cahyani
Civil Engineering Dimension Vol. 4 No. 1 (2002): MARCH 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.016 KB) | DOI: 10.9744/ced.4.1.pp. 1-8

Abstract

An intersection is a critical area of conflicting traffic caused by the conflict problems of traffic movement. This conflicting traffic leads to driver delay, accident and traffic jam. A high traffic flow increases problems due to vehicle conflict, traffic light should be set up in order to separate and merge vehicle movement within traffic flow. A coordination of undersaturated intersections could reduce delay, travel time and travel cost. A computer program called TRANSYT was used to coordinate two undersaturated intersection discussed in this project. Research variables included were traffic volume, saturation flow, speed, traffic light setting and geometrical data of the intersections. The output of TRANSYT showed that the initial performance index was Rp.12.623.500/hour and could be reduced to Rp.8.165.250/hour after coordination of the two intersections. Total delay decreased 35.7 % from the initial delay, and the travel time was 12.5% faster. The optimum offset value of both intersection coordinated was found and the minimum performance index was attained using 90 second cycle time. Abstract in Bahasa Indonesia: Persimpangan merupakan salah satu lokasi yang rawan terhadap kemacetan akibat konflik pergerakan kendaraan. Konflik pergerakan ini menyebabkan tundaan, kecelakaan serta kemacetan. Arus lalu lintas yang terlalu tinggi menimbulkan masalah karena adanya konflik yang meningkat, maka pemasangan lampu lalu lintas perlu dilakukan. Pengkoordinasian dua simpang dibawah jenuh (undersaturated) yang dianalisa, dimaksudkan untuk mengurangi tundaan, waktu perjalanan dan biaya perjalanan yang terjadi. Dari hasil analisa dengan menggunakan Program TRANSYT diperoleh kinerja simpang seperti nilai indek kinerja sebelum koordinasi sebesar Rp.12.149.550/jam dan Rp.8.164.300/jam setelah dikoordinasi, tundaan total yang terjadi berkurang 35,7 % dari tundaan sebelum dikoordinasikan dan waktu perjalanan yang lebih cepat 12,5 % dari waktu perjalanan semula. Di samping itu diperoleh juga nilai offset optimum pada kedua simpang yang dikoordinasikan serta nilai indek kinerja paling minimum yang didapat dengan waktu siklus 90 detik. Kata Kunci : konflik pergerakan, tundaan, arus jenuh, indek kinerja.
ANALISIS KEPUASAN PENGHUNI DAN PERANAN ENVIRONMENTAL INFLUENCES INDIVIDUAL CONSUMERS DAN MARKETER STIMULI PADA KONDOMINIUM MEWAH DI SURABAYA Timoticin Kwanda; Hasan Oetomo
Civil Engineering Dimension Vol. 4 No. 1 (2002): MARCH 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.074 KB) | DOI: 10.9744/ced.4.1.pp. 30-38

Abstract

The occupancy rate of luxurious condominiums in Surabaya keep on decreasing. There are many reasons for these problems, among others economic crisis that weakened market-buying capability (external) and decreased preferences to reside (internal). The internal factor comprises of occupant’s satisfaction, environmental influences, individual consumers and marketer stimuli. The purpose of the research is to know according to the assessment of the occupants which of these four factors, is higher and more dominant. The occupants surveyed are the occupants of the luxurious condominiums in Surabaya, such as Paragon, Beverly, Puri Matahari, Regency, Graha Famili, and Puri Darmo. Samples were taken with Purposive Sampling method and collected through questioners. Anova is used to analyse the data with SPS 2000 program. The result showed that there are no significant differences of occupant’s satisfaction, environmental influences, individual consumers and marketer stimuli on the six observed condominiums. Meanwhile according to the mean, occupant’s satisfaction, individual consumers and marketer stimuli are dominant at Puri Matahari, and environmental influences are dominant at Puri Darmo. Abstract in Bahasa Indonesia : Tingkat hunian kondominium mewah di Surabaya terus menurun tajam. Hal yang menjadi penyebabnya antara lain krisis ekonomi yang memperlemah daya beli pasar (eksternal) dan menurunnya minat menempati (internal). Faktor internal adalah kepuasan penghuni, environmental influences, individual consumers dan marketer stimuli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian penghuni kondominium mewah di Surabaya, yaitu Paragon, Beverly, Puri Matahari, Regency, Graha Famili, dan Puri Darmo terhadap keempat faktor ini. Ingin diketahui faktor mana yang lebih tinggi dan lebih dominan peranannya. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Analisis data menggunakan Anova dengan program SPS 2000. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara faktor kepuasan penghuni dan peranan environmental influences, individual consumers dan marketer stimuli pada keenam kondominium. Sedangkan berdasarkan rerata diketahui bahwa faktor-faktor kepuasan penghuni, individual consumers, dan marketer stimuli dominan pada Puri Matahari, dan faktor environmental influences dominan pada Puri Darmo.
VOICE OF CUSTOMER TENTANG STUDENT CENTER UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Connie Susilawati
Civil Engineering Dimension Vol. 4 No. 1 (2002): MARCH 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.033 KB) | DOI: 10.9744/ced.4.1.pp. 39-46

Abstract

Petra Christian University plans to build a Student Center, which functions as a place for students to gather in an informal meeting, a place for student activities, and a place with social and cultural facilities for students, but still fit with the purpose of the university. To prepare a more suitable plan for the students as the main users, their voices should be considered. A survey to 1087 students has been done to gather their voices. This study evaluates level of need and level of importance of the room that will be provided in the Student Centre. The level of satisfaction of the existing facilities’ size has been evaluated to the student guild. This study has recommended rooms under seven categories which have to be provided, such as: rooms for student union, academic support, administration, social, religious rooms, commercial room and some complementary rooms Abstract in Bahasa Indonesia : Universitas Kristen Petra merencanakan untuk mendirikan Student Center yang merupakan tempat berkumpulnya mahasiswa dan sivitas akademika dalam pertemuan informal, tempat aktivitas mahasiswa dan tempat yang menyediakan fasilitas rekreasi, sosial, dan kultural sesuai dengan dasar dan tujuan universitas. Agar perencanaanya lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna utamanya, yaitu mahasiswa, maka pendapat mereka perlu menjadi bahan pertimbangan. Untuk mengetahui pendapat mahasiswa telah dilakukan survey kepada 1087 responden mahasiswa aktifis dan non aktifis. Studi ini menilai tingkat kebutuhan dan tingkat kepentingan dari ruangan yang akan disediakan di dalam Student Center tersebut. Mengingat sebagian ruangan-ruangan tersebut sudah ada, maka dilakukan juga evaluasi kepuasan pengguna ruangan terhadap luas ruangan yang diwakili oleh aktivis mahasiswa. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rekomendasi ruangan yang perlu disediakan dapat dikategorikan sebagai ruangan untuk organisasi mahasiswa, ruang penunjang akademik, ruang spriritual, ruang administrasi, ruang sosial dan dilengkapi dengan beberapa ruang komersial serta ruang pelengkap.
MODEL KORELASI ANTARA INDEKS KOMPRESI CC DENGAN INDEKS BATAS CAIR LL UNTUK TANAH LEMPUNG DI SURABAYA Tirta Djusman Arief
Civil Engineering Dimension Vol. 4 No. 1 (2002): MARCH 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.05 KB) | DOI: 10.9744/ced.4.1.pp. 9-14

Abstract

This study tried to propose a correlation model between compression index,Cc, of clay with its liquid limit index, LL. A statistic probabilistic correlation model was used for Surabaya soils. The correlation established in this research gave a compression index, Cc, bigger than the one predicted by Terzaghi and Peck for soft and very soft clay, but smaller for medium and stiff clay. For practical use the correlation model still need further tests. Abstract in Bahasa Indonesia : Studi ini untuk mendapatkan model hubungan antara indeks kompresi, Cc, dengan indeks batas cair, LL. Dalam penelitian ini digunakan model korelasi yang bersifat statistik probabilistik untuk tanah di daerah Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model korelasi ini memberikan nilai Cc yang lebih besar dari perumusan Terzaghi dan Peck untuk jenis tanah lempung sangat lunak dan lunak, tetapi lebih kecil untuk tanah lempung sedang dan kaku. Untuk pemakaian praktis, hasil prediksi model korelasi ini perlu dibandingkan dengan pengujian lanjutan.
MOVING LEAST-SQUARES APPROXIMATION TO BE USED WITH MESHLESS NUMERICAL ANALYSIS METHODS Pamuda Pudjisuryadi
Civil Engineering Dimension Vol. 4 No. 1 (2002): MARCH 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.088 KB) | DOI: 10.9744/ced.4.1.pp. 47-50

Abstract

Abstract in Bahasa Indonesia : Meshless Numerical Analysis Method adalah suatu metode analisa numerik yang berkembang dengan pesat sebagai alternatif metode elemen hingga (Finite Element Method) yang sudah cukup terkenal. Makalah ini merupakan seri pertama dari dua untuk mengenalkan salah satu shape function yang banyak digunakan untuk Meshless Numerical Analysis Method. Makalah seri kedua akan memperkenalkan salah satu Meshless Numerical Analysis Method yang dikenal sebagai Meshless Local Petrov-Galerkin Method.
PEMODELAN PONDASI DANGKAL DENGAN MENGGUNAKAN TIGA LAPIS GEOTEKSTIL DI ATAS TANAH LIAT LUNAK Subianto Tjandrawibawa; Harry Patmadjaja
Civil Engineering Dimension Vol. 4 No. 1 (2002): MARCH 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.699 KB) | DOI: 10.9744/ced.4.1.pp. 15-18

Abstract

It was common practice to apply a layer of ''sirtu'' (sandy gravel) beneath the shallow foundations of buildings on soft subsoil. Though the bearing capacity is increased, it is usually limited to anticipate future consolidation settlements which might be detrimental. This could be overcome by reinforcing the ''sirtu'' layer with geotextiles. To study the effect of geotextile reinforcement, a laboratory foundation model was constructed on a soft soil deposit. The model measured 5x5x2cm³. The bearing capacity of this model was compared with the bearing capacity of the model on ''sirtu'' layer, and geotextile reinforced ''sirtu''. Geotextile reinforcement was laid in one, two and three layers. Based on the bearing capacity tests, it is concluded that with one geotextile layer the strength was increased 182,6% higher than soft soil, with two geotextile layers the strength increased 197,8% higher than soft soil and with three geotextile layer the strength increased 241,3% higher than soft soil. Abstract in Bahasa Indonesia : Bangunan di atas tanah yang lunak sering menggunakan lapisan sirtu di bawah pondasi dangkalnya. Cara ini dapat meningkatkan daya dukung pondasi namun daya dukung ini masih harus dibatasi untuk menghindari kemungkinan penurunan jangka panjang yang merugikan. Penurunan lapisan sirtu sendiri dapat ditanggulangi dengan memasang perkuatan berupa lapisanlapisan geotekstil di dalamnya. Sebuah model dibuat di laboratorium untuk mempelajari efektifitas lapisan-lapisan geotekstil ini terhadap peningkatan daya dukung. Model pondasi berukuran 5x5x2cm³. Daya dukung model ini, langsung di atas tanah lunak, dibandingkan dengan daya dukung model pondasi yang terletak pada lapisan sirtu dan lapisan sirtu yang diperkuat geotekstil. Lapisan sirtu diperkuat dengan satu, dua sampai tiga lapis geotekstil. Hasil percobaan menunjukkan dengan satu lapis geotekstil kekuatan meningkat sebesar 182,6% dibanding tanah lunak, dengan dua lapis geotekstil kekuatan meningkat 197,8% dibanding tanah lunak dan dengan tiga lapis geotekstil kekuatan meningkat 241,3% dibanding tanah lunak.
ANALISA STUDI TENTANG KEMITRAAN ANTARA PENGEMBANG DENGAN KONTRAKTOR Herry Pintardi Chandra
Civil Engineering Dimension Vol. 4 No. 1 (2002): MARCH 2002
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.596 KB) | DOI: 10.9744/ced.4.1.pp. 19-24

Abstract

Facing the competitive economic condition, partnering between developer and contractor in project construction is used as a modern business strategy. Partnering is a team in which participants can build partnership to develop a project. In this study, a survey to 25 developers and 20 contractors is conducted. Mean and Chi-Square Analysis is done using 6 partnering variables : (1) advantage of partnering, (2) disadvantage of partnering, (3) measures of success of partnering, (4) key element of partnering, (5) needs of partnering, and (6) partnering success. From the analysis of the 6 variables of partnering, it is found out that commitment (maximum mean 5.60) is very important in partnership Abstract in Bahasa Indonesia : Menghadapi kondisi ekonomi yang kompetitif ini, kemitraan antara pengembang dengan kontraktor pada proyek konstruksi dipakai sebagai strategi bisnis modern. Kemitraan adalah suatu tim di mana partisipan dapat membangun hubungan kerjasama untuk pengembangan sebuah proyek. Dalam penelitian ini didapatkan data survei dari 25 perusahaan pengembang dan 20 perusahaan kontraktor. Analisa Mean dan Chi-Square dilakukan dengan memakai enam variabel kemitraan yaitu: (1) keuntungan kemitraan, (2) kerugian kemitraan, (3) pengukuran kesuksesan kemitraan, (4) elemen kunci kemitraan, (5) kebutuhan kemitraan, (6) kesuksesan kemitraan. Hasil analisa data dari keenam variabel kemitraan tersebut, menunjukkan bahwa komitmen (mean maksimum 5.60) sangat penting dalam hubungan kemitraan, baik dari pihak pengembang maupun kontraktor, dimana kepercayaan dalam suatu kerjasama merupakan wujud nyata dari komitmen.

Page 1 of 1 | Total Record : 8


Filter by Year

2002 2002


Filter By Issues
All Issue Vol. 26 No. 1 (2024): MARCH 2024 Vol. 25 No. 2 (2023): SEPTEMBER 2023 Vol. 25 No. 1 (2023): MARCH 2023 Vol. 24 No. 2 (2022): SEPTEMBER 2022 Vol. 24 No. 1 (2022): MARCH 2022 Vol. 23 No. 2 (2021): SEPTEMBER 2021 Vol. 23 No. 1 (2021): MARCH 2021 Vol. 22 No. 2 (2020): SEPTEMBER 2020 Vol. 22 No. 1 (2020): MARCH 2020 Vol. 21 No. 2 (2019): SEPTEMBER 2019 Vol. 21 No. 1 (2019): MARCH 2019 Vol. 20 No. 2 (2018): SEPTEMBER 2018 Vol. 20 No. 1 (2018): MARCH 2018 Vol. 19 No. 2 (2017): SEPTEMBER 2017 Vol. 19 No. 1 (2017): MARCH 2017 Vol. 18 No. 2 (2016): SEPTEMBER 2016 Vol. 18 No. 1 (2016): MARCH 2016 Vol. 17 No. 2 (2015): SEPTEMBER 2015 Vol. 17 No. 1 (2015): MARCH 2015 Vol. 17 No. 3 (2015): SPECIAL EDITION Vol. 16 No. 2 (2014): SEPTEMBER 2014 Vol. 16 No. 1 (2014): MARCH 2014 Vol. 15 No. 2 (2013): SEPTEMBER 2013 Vol. 15 No. 1 (2013): MARCH 2013 Vol. 14 No. 2 (2012): SEPTEMBER 2012 Vol. 14 No. 1 (2012): MARCH 2012 Vol. 14 No. 3 (2012): Special Edition Vol. 13 No. 2 (2011): SEPTEMBER 2011 Vol. 13 No. 1 (2011): MARCH 2011 Vol. 12 No. 2 (2010): SEPTEMBER 2010 Vol. 12 No. 1 (2010): MARCH 2010 Vol. 11 No. 2 (2009): SEPTEMBER 2009 Vol. 11 No. 1 (2009): MARCH 2009 Vol. 10 No. 2 (2008): SEPTEMBER 2008 Vol. 10 No. 1 (2008): MARCH 2008 Vol. 9 No. 2 (2007): SEPTEMBER 2007 Vol. 9 No. 1 (2007): MARCH 2007 Vol. 8 No. 2 (2006): SEPTEMBER 2006 Vol. 8 No. 1 (2006): MARCH 2006 Vol. 7 No. 2 (2005): SEPTEMBER 2005 Vol. 7 No. 1 (2005): MARCH 2005 Vol. 6 No. 2 (2004): SEPTEMBER 2004 Vol. 6 No. 1 (2004): MARCH 2004 Vol. 5 No. 2 (2003): SEPTEMBER 2003 Vol. 5 No. 1 (2003): MARCH 2003 Vol. 4 No. 2 (2002): SEPTEMBER 2002 Vol. 4 No. 1 (2002): MARCH 2002 Vol. 3 No. 2 (2001): SEPTEMBER 2001 Vol. 3 No. 1 (2001): MARCH 2001 Vol. 2 No. 2 (2000): SEPTEMBER 2000 Vol. 2 No. 1 (2000): MARCH 2000 Vol. 1 No. 2 (1999): SEPTEMBER 1999 Vol. 1 No. 1 (1999): MARCH 1999 More Issue